Kode Iklan Anda Disini

Minggu, 23 Maret 2014

Makalah Model dan Metode Perencanaan Pendidikan



 
MAKALAH
PERENCANAAN PENDIDIKAN
TENTANG
MODEL DAN METODE PERENCANAAN PENDIDIKAN
Dosen Pengampu: Ahmad Khasbullah, M.Pd.I



Add caption
 


















Di Susun Oleh:
J. Ahmad Zainuddin
J. Jahidin
J. Suprayogi


FAKULTAS TARBIYAH
SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM
(STAI)
AS – SHIDDIQIYAH
TAHUN AKADEMIK 2013/2014


Jl. Lintas Timur Km. 123 Lubuk Seberuk Kec. Lempuing Jaya Kab. OKI
SUM – SEL


KATA PENGANTAR

Puji syuku kia panjatkan kehadirat Allah SWT atas Rahmat dan hidayahnya karena Rahmat dan Karunianya sehingga penulis dapat menyelesaikan tugas makalah ini, Salawat dan Salam kita hanturkan kepada nabiullah Muhammad SAW yang telah memimbing kita di jalan yang baik. dan makalah ini penulis buat atas tugas yag diberikan dosen pada mata kuliah Perencanaan Pendidikan, yang berjudul “Model dan Metode Perencanaan Pendidikan”.
Dalam penyusunan makalah ini penulis banyak mendapat bantuan, untuk itu penulis mengucapkan banyak terima kasih, dan tak lupa penulis juga sadar makalah ini masih banyak kekurangan maka penulis sangat mengharapkan kritikan maupun saran yang sifatnya membangun  untuk kesmpurnaan penyusunan nakalah selanjutnya.



                                                                                                                                                                                                                                                            PENULIS




 



DAFTAR ISI


Halaman Judul_________________________________________________________      
Kata Pengantar________________________________________________________       i
Daftar Isi_____________________________________________________________       ii

BAB I PENDAHULUAN_______________________________________________       1
1.1. Latar Belakang_____________________________________________________       1
1.2. Rumusan Masalah__________________________________________________       2
1.3. Tujuan Penulisan___________________________________________________       2
1.4. Pembatasan Masalah________________________________________________       2
1.5. Metode Penulisan___________________________________________________       2

BAB II PEMBAHASAN_______________________________________________       3
MODEL DAN METODE PERENCANAAN PENDIDIKAN________________       3
2.1. Pengertian Model dan Metode Perencanaan Pendidikan____________________       3
2.2. Macam – Macam Model Perencanaan Pendidikan_________________________       4
2.3. Macam – Macam Metode Perencanaan Pendidikan________________________       6

BAB III PENUTUP___________________________________________________       9
3.1. Kesimpulan_______________________________________________________       9

DAFTAR PUSTAKA__________________________________________________       10


BAB I
PENDAHULUAN
1.1.Latar Belakang
Perencanaan (planning) merupakan fungsi awal dari serangkaian aktivitas manajemen dalam mencapai tujuan secara efektif dan efiasien, sebelum fungsi berikutnya yaitu organizing, actuating, dan controlling. Menurut Anderson dalam Syafaruddin, perencanaan adalah pandangan masa depan dan menciptakan kerangka kerja untuk mengarahkan tindakan seseorang di masa depan.
Perencanaan pendidikan pada hakikatnya adalah proses pemilihan yang sistematis, analisis yang rasional mengenai apa yang akan dilakukan, bagaimana melakukannya, siapa pelaksananya dan kapan suatu kegiatan dilaksanakan dalam rangka meningkatkan mutu pendidikan lebih efektif dan efisien, sehingga proses pendidikan itu dapat memenuhi tuntutan / kebutuhan masyarakat. Dengan demikian seperti dikemukakan oleh Burhanuddin, maka terdapat empat aspek yang berkaitan dengan perencanaan pendidikan tersebut yaitu berhubungan dengan masa depan, adanya seperangkat kegiatan, adanya proses yang sistematis, dan adanya tujuan.
Perencanaan dalam dunia pendidikan, terutama dalam sebuah lembaga pendidikan, memang sangatlah penting, sebab perencanaan tersebut kedepannya akan berperan vital sebagai petunjuk dalam gerak langkah lembaga tersebut. Namun demikian, model perencanaan dalam sebuah lembaga pendidikan tentunya akan sangat berbeda dengan perencanaan dalam sebuah perusahaan. Perusahaan yang notabene berorientasi profit, tentu saja ‘memproses’ benda mati, baik berupa barang maupun jasa. Di lain pihak, lembaga pendidikan, atau dapat disebut sebagai sekolah, ‘memproses’ manusia dengan segala sifat-sifat kemanusiaannya yaitu hidup dan berkembang.
Perencanaan dalam sebuah lembaga pendidikan, tentunya tidak boleh melenceng dari tujuan pendidikan itu sendiri, karena tujuan itulah yang nantinya akan menjadi titik tolak penyusunan sebuah kerangka rencana. Dan agar sebuah perencanaan dalam lembaga pendidikan tersebut tidak melenceng dari tujuan pendidikan itu sendiri, harus digunakan sebuah model dan metode perencanaan yang sesuai dan tepat. Oleh karena itu, dalam makalah ini akan dibahas tentang model dan metode perencanaan pendidikan.
1.2.Rumusan Masalah
Adapun rumusan masalah akan dibahas dalam makalah ini antara lain :
1.        Apakah pengertian model dan metode perencanaan pendidikan?
2.        Apa saja macam-macam model dan metode perencanaan pendidikan?
1.3.Tujuan Penulisan
1.      Apakah pengertian model dan metode perencanaan pendidikan?
2.      Apa saja macam-macam model dan metode perencanaan pendidikan?

1.4.Pembatasan Masalah
Agar penjelasan ruang lingkup masalah tidak mencakup semua permasalahan Maka penulis membatasi permasalahan tersebut dengan membahas tentang “ Model dan Metode Perencanaan Pendidikan”
1.5.Metode Penulisan
Untuk mendapatkan data dan informasi yang di perlukan, penulis mempergunakan metode observasi atau teknik pengamatan langsung, teknik wawancara, dan teknik studi kepustakaan atau studi pustaka. Tidak hanya itu, kami juga mencari bahan dan sumber-sumber dari media masa elektronik yang berjangkauan internasional yaitu, Internet.










BAB II
PEMBAHASAN
MODEL DAN METODE PERENCANAAN PENDIDIKAN
2.1.Pengertian Model dan Metode Perencanaan Pendidikan
Dalam Kamus Bahasa Indonesia, kata Model diartikan sebagai contoh, pola acuan ragam, macam, atau barang tiruan yang kecil dan tepat seperti yang ditiru. Sedangkan Metode diartikan sebagai cara yang telah diatur dan terfikir baik-baik untuk mencapai sesuatu maksud dalam ilmu pengetahuan, cara belajar dan sebagainya.
Perencanaan (planning) menurut Newman dalam Manullang, “Planning is deciding in advance what is to be done”. Jadi perencanaan adalah penentuan terlebih dahulu apa yang akan dikerjakan. Sedangkan Louis Allen mengatakan “Planning is the determination of a course of action to achieve a desired result”, perencanaan adalah penentuan serangkaian tindakan untuk mencapai hasil yang diinginkan.
Dengan demikian, model perencanaan dapat diartikan sebagai pola atau contoh atau acuan yang digunakan dalam penyusunan sebuah perencanaan. Sedangkan metode perencanaan diartikan sebagai cara atau langkah atau strategi yang ditempuh dalam penyusunan sebuah perencanaan.
Model dan metode perencanaan dalam lingkup pendidikan, diartikan sebagai pola atau acuan, dan cara yang ditempuh dalam penyusunan rencana pendidikan secara umum. Tetapi model dan metode perencanaan pendidikan tentunya berbeda dengan model dan metode perencanaan pengajaran, perencanaan pendidikan cakupannya lebih luas dan lebih umum menyangkut rencana dan kebijakan yang dikeluarkan oleh pengambil kebijakan tertinggi dalam instansi pendidikan. Sedangkan model dan metode perencanaan pengajaran sebagaimana dilakukan Oleh Lukman Hakim bahwa model perencanaan pengajaran memuat komponen sistem pembelajaran dan unsur kegiatan yang dilakukan, baik oleh guru maupun siswa dalam proses pembelajaran. Dan metode perencanaan pengajaran merpakan suatu cara menyusun materi-materi pembelajaran atau pengalaman belajar yang ingin dicapai. Perencanaan berkaitan dengan bagaimana cara, startegi, atau kegiatn yang dilakukan agar siswa memperoleh pengalaman belajar untuk mencapai tujuan.

2.2.Macam-macam Model Perencanaan Pendidikan
Perencanaan merupakan petunjuk mengenai apa yang akan dilakukan, akan tetapi jika perencanaan tersebut disusun dengan begitu padat, ketat, kaku, dan tidak manusiawi, maka dapat menimbulkan kebingungan dan ketidakpastian, karenanya perencanaan untuk menjadi alat yang berguna menurut Harjanto perlu juga dipakai dalam suatu kombinasi yang harmonis dengan alat lainnya seperti pengawasan dan evaluasi. Lebih lanjut ia mengatakan, suatu rencana yang baik senantiasa menjadi alat petunjuk arah dan sekaligus merupakan kiat yang lentur dan fleksibel.
Ada beberapa model perencanaan pendidikan yang dikemukakan para ahli pendidikan, diantaranya Dr. Nanang Fattahdan Dr. Husaini Usman mengemukakan empat model perencanaan pendidikan, yaitu :
1.      Model Perencanaan Komperehensif
Model ini terutama digunakan untuk menganalisis perubahan-perubahan dalam system pendidikan secara keseluruhan. Di samping itu berfungsi sebagai suatu patokan dalam menjabarkan rencana-rencana yang lebih spesifik ke arah tujuan-tujuan yang lebih luas.
2.      Model Target Setting
Model ini diperlukan dalam upaya melaksanakan proyeksi ataupun memperkirakan tingkat perkembangan dalam kurun waktu tertentu. Dalam persiapannya dikenal:
a.       Model untuk menganalisis demografis dan proyeksi penduduk
b.      Model untuk memproyeksikan enrolmen (jumlah siswa terdaftar) sekolah
c.       Model untuk memproyeksikan kebutuhan tenaga kerja.

3.      Model Costing dan keefektifan biaya
Model ini sering digunakan untuk menganalisis proyek-proyek dalam criteria efisien dan efektifitas ekonomis. Dengan model ini dapat diketahui proyek yang paling fleksibel dan memberikan suatu perbandingan yang paling baik di antara proyek-proyek yang menjadi alternative penanggulangan masalah yang dihadapi.
Penggunaan model ini dalam pendidikan didasarkan pada pertimbangan bahwa pendidikan itu tidak terlepas pada pertimbangan bahwa pendidikan itu tidak terlepas dari masalah pembiayaan. Dan, dengan sejumlah biaya yang dikeluarkan selama proses pendidikan, diharapkan dalam kurun waktu tertentu dapat memberikan benefit tertentu.
4.      Model PPBS
PPBS (planning, programming, budgeting system) bermakna bahwa perencanaan, penyusunan program dan penganggaran dipandang sebagai suatu system yang tak terpisahkan satu sama lainnya. PPBS merupakan suatu proses yang komprehensif untuk pengambilan keputusan yang lebih efektif. Beberapa ahli memberikan pengertian, antara lain: Kast Rosenzweig (1979) mengemukakan bahwa PPBS merupakan suatu pendekatan yang sistematik yang berusaha untuk menetapkan tujuan, mengembangkan program-program, untuk dicapai, menemukan besarnya biaya dan alternative dan menggunakan proses penganggaran yang merefleksikan kegiatan program jangka panjang. Sedangkan Harry J. Hartley (1968) mengemukakan bahwa PPBS merupakan proses perencanaan yang komprehensif yang meliputi program budget sebagai komponen utamanya.
Berdasarkan kedua pengertian tersebut di atas dapat di simpulkan bahwa:
a.       PPBS merupakan pendekatan yang sistematik. Oleh karena itu, untuk menerapkan PPBS diperlukan pemahaman tentang konsep dan teori system.
b.      PPBS merupakan suatu proses perencanaan komprehensif. Penerapannya hanya dimungkinkan untuk masalah-masalah yang kompleks dan dalam organisasi yang dihadapkan pada masalah yang rumit dan komprehensif.
Untuk memahami PPBS secara baik, maka perlu kita perhatikan sifat-sifat esensial dari system ini. Esensi dari PPBS adalah sebagai berikut:
1.      Memperinci secara cermat dan menganalisis secara sistematik terhadap tujuan yang hendak dicapai.
2.      Mencari alternative-alternatif yang relevan, cara yang berbeda-beda untuk mencapai tujuan.
3.      Menggambarkan biaya total dari setiap alternative, baik langsung ataupun tidak langsung, biaya yang telah lewat ataupun biaya yang akan dating, baik biaya yang berupa uang maupun biaya yang tidak berupa uanag.
4.      Memberikan gambaran tentang efektifitas setiap alternative dan bagaimana alternative itu mencapai tujuan.
5.      Membandingkan dan menganalisis alternative tersebut, yaitu mencari kombinasi yang memberikan efektivitas yang paling besar dari sumber yang ada dalam pencapaian tujuan.

2.3.Macam-macam Metode Perencanaan Pendidikan
Ada banyak metode yang digunakan dalam perencanaan, akan tetapi yang biasa dipakai dalam perencanaan pendididkan adalah yang ditemukan oleh Augus W Smith dan Nanang Fattah menyebutkan ada 8 metode perencanaan pendidikan:
1.      Metode mean-ways-end analysis (analisis mengenai alat-cara-tujuan)
Metode ini digunakan untuk meneliti sumber-sumber dan alternatif untuk mencapai tujuan tertentu. Tiga hal yang perlu dianalysis dalam metode ini, yaitu: means yang berkaitan dengan sumber-sumber yang diperlukan, ways yang berhubungan dengan cara dan alternative tindakan yang dirumuskan dan bakal dipilih dan ends yang berhubungan dengan tujuan yang hendak dicapai. Ketiga aspek tersebut ditelaah dan dikaji secara timbal balik.
2.      Metode input-output analysis (analisis masukan dan keluaran)
Metode ini dilakukan dengna mengadakan pengkajian terhadap interelasi dan interdependensi berbagai komponen masukan dan keluaran dari suatu system. Metode ini dapat digunakan untuk menilai alternative dalam proses transformasi.
3.      Metode econometric analysis (analisa ekonometrik)
Metode ini menggunakan data empirik, teori ekonomi dan statistika dalam mengukur perubahan dalam kaitan dengan ekonomi. Metode ekonometrik mengembangkan persamaan-persamaan yang menggambarkan hubungan ketergantungan di antara variable-variabel yang ada dalam suatu system.


4.      Metode Cause-effect diagram (diagram sebab akibat)
Metode ini digunakan dalam perencanaan dengan menggunakan sikuen hipotetik untuk memperoleh gambaran tentang masa depan. Metode ini sangat cocok untuk perencanaan yang bersifat strategic.
5.      Metode Delphi
Menurut Nanang Fattah  metode Delphi bertujuan untuk menentukan sejumlah alternative program. Mengeksplorasi asumsi-asumsi atau fakta yang melandasi “Judgments” tertentu dengan mencari informasi yang dibutuhkan untuk mencapai suatu consensus. Biasa metode ini dimulai dengan melontarkan suatu masalah yang bersifat umum untuk diidentifikasi menjadi masalah yang lebih spesifik. Partisipan dalam metode ini biasanya orang yang dianggap ahli dalam disiplin ilmu tertentu.
Sedangkan menurut Sudjana, metode Delphi digunakan untuk menghimpun keputusan-keputusan tertulis yang diajukan oleh calon peserta didik atau para pakar yang tempat tinggalnya tersebar dan mereka tidak dapat berkumpul atau bertemu muka dalam menentukan keputusan iti. Metode ini pada dasarnya merupakan proses kegiatan kelompok dengan menggunakan jawaban-jawaban tertulis dari para calon peserta didik atau para pakar terhadap rancangan keputusan yang diajukan secara tertulis kepada mereka. Kegiatan ini bertujuan untuk melibatkan calon peserta didik atau pakar dalam membuat keputusan, sehingga keputusan itu lebih berbobot dan menjadi milik bersama.
6.      Metode heuristic (prosedur penelitian ilmiah)
Metode ini dirancang untuk mengeksplorasi isu-isu dan untuk mengakomodasi pandangan-pandangan yang bertentangan atau ketidakpastian. Metode ini didasarkan atas seperangkat prinsip dan prosedur yang mensistematiskan langkah-langkah dalam usaha pemecahan masalah.
7.      Metode life-cycle analysis (analisa siklus kehidupan)
Metode ini digunakan terutama untuk mengalokasikan sumber-sumber dengan memperhatikan siklus kehidupan menghenai produksi, proyek, program atau aktivitas. Dalam kaitan ini seringkali digunakan bahan-bahan komperatif dengan menganalogkan data, langkah-langkah yang ditempuh dalam metode ini adalah:
a.       Fase Konseptualisasi;
b.      Fase Spesifikasi;
c.       Fase Pengembangan Prototype;
d.      Fase Pengujian dan Evaluasi;
e.       Fase Operasi;
f.       Fase Produksi.
Metode ini bisa dipergunakan dalam bidang pendidikan terutama dalam mengalokasikan sumber-sumber pendidikan dengan melihat kecenderungan-kecenderungan dari berbagai aspek yang dapat dipertimbangkan untuk merumuskan rencana dan program.
8.      Metode value added anĂ¡lisis (analisa nilai tambah)
Metode ini digunakan untuk mengukur keberhasilan peningkatan produksi atau pelayanan. Dengan demikian, kita dapat mendapatkan gambaran singkat tentang kontribusi dari aspek tertentu terhadap aspek lainnya.













BAB III
PENUTUP
3.1.Kesimpulan
Dari uraian dan pembahasan tentang model dan merode perencanaan pendidikan di atas, maka dapat diambil kesimpulan sebagai berikut:
1.      Model dan metode perencanaan dalam lingkup pendidikan, diartikan sebagai pola atau acuan, dan cara yang ditempuh dalam penyusunan rencana pendidikan secara umum. Tetapi model dan metode perencanaan pendidikan tentunya berbeda dengan model dan metode perencanaan pengajaran, perencanaan pendidikan cakupannya lebih luas dan lebih umum menyangkut rencana dan kebijakan yang dikeluarkan oleh pengambil kebijakan tertinggi dalam instansi pendidikan.
2.      Macam-macam model perencanaan pendidikan menurut Nanang Fattah yang perlu diketahui diantaranya:
1.      Model perencanaan komprehensif;
2.      Model target setting;
3.      Model costing dan keefektifan biaya
4.      Mode PPBS (planning, programming, budgeting sistem)
3.      Macam-macam metode perencanaan pendidikan menurut Husaini Usman adalah :
1.       Metode means-ways-goals analysis (analisis sumber-cara-tujuan)
2.       Metode input-output analisis (analisis masukan-keluaran)
3.       Metode analysis econometrik (analisa ekonometrik)
4.       Metode cause-effect diagram (diagram sebab-akibat)
5.       Metode Delphi
6.       Metode heuristic
7.       Metode life sycle analysis (analisa siklus kehidupan)
8.       Metode value added analysis (analisa nilai tambah)




DAFTAR PUSTAKA

Fattah, Nanang, Landasan Manajemen Pendidikan, (Bandung: Remaja Rosdakarya, 2001)
Usman, Husaini, Manajemen, Teori, Praktik dan Riset Pendidikan, (Jakarta: Bumi Aksara, 2006)
Syafaruddin, Irwan Nasution, Manajemen Pembelajaran (Jakarta: Quantum Teaching, 2005)
Burhanuddin, Analisis Administrasi Manajemen dan Kepeminpinan Pendidikan, (Jakarta: Bumi Aksara, 1994)
Hoetomo, Kamus Lengkap Bahasa Indonesia, (Surabaya: Mitra Pelajar, 2005)
Harjanto, Perencanaan Pengajaran, (Jakarta: Rineka Cipta, 2008)
Manullang, Dasar-Dasar Manajemen, (Yogyakarta: UGM Press, 2001)
Hakim, Lukmanul, Perencanaan Pembelajaran, (Bandung: Wacana Prima, 2008)
Sudjana, H.D,  Matode dan Teknik Pembelajaran Partisipatif, (Bandung: Falah Production, 2001)
Terry, GR, disadur Winardi, Azas-azas Manajemen, (Bandung: Alumni, 1970)
Nata, Abuddin, H, Kapita Selecta Pendidikan Islam (Bandung: Angkasa, 2003)